Pentingnya Menjaga Lingkungan melalui Tayangan Film Indonesia
Berita Populer
- Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2023
- Surat Edaran Sesjen Penggunaan Logo Merdeka Belajar
- Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023
- SE Sesjen tentang Penggunaan Logo Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Kemendikbudristek
- Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2022
Berita Terkait
- ISODEL 2021, Sambut Peran Teknologi Pendidikan di Era Normal Baru0
- Implentasi Merdeka Belajar Melalui Inovasi Sekolah Digital Untuk Penguatan Kecakapan Abad 210
- Menilik Kesiapan Asesmen Nasional dari Kacamata Kecakapan Digital0
- Cara Kemendikbudristek Ciptakan Indonesia Tangguh dengan SDM Unggul0
- Kemendikbudristek Gelar Lokakarya Wawasan Aksi Kebangsaan Tahap I0
Berlin Jerman, Kemendikbudristek --- Rumah Budaya Indonesia (RBI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin Jerman mengampanyekan pentingnya menjaga lingkungan hidup melalui tayangan film Indonesia di wilayah Jerman. Film yang diputar berjudul “Pulau Plastik”, dan ditayangkan tanggal 12 Agustus 2021.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan, mengatakan tujuan utama penayangan film dengan tema lingkungan hidup ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah plastik. Manurut Ardi pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia.
“Itulah yang mendorong komunitas pencinta lingkungan di Bali, meluncurkan sebuah gerakan bernama Pulau Plastik. Pulau Plastik sendiri merupakan kampanye kolaboratif dalam menangani isu plastik sekali pakai di Bali dan sekitarnya,“ kata Ardi.
Kampanye tersebut memanfaatkan budaya populer berupa kampanye media sosial, iklan layanan publik, serial video dan film dokumenter untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik sekali pakai, serta mengubah perilaku masyarakat, sekaligus untuk mengadvokasi perubahan perilaku yang berkelanjutan.
Sejalan dengan Ardi, Birgit Steffan koordinator RBI mengatakan meskipun berawal di Bali, namun kampanye ini menjadi kian masif dan menyebarkan kesadaran akan pentingnya kesehatan lingkungan kepada seluruh masyarakat Indonesia. “Karena masih dalam situasi pandemi, film ini kami putar secara online,“ ungkap Birgit . Dia menambahkan, pihaknya membawa film itu ke program Cinema Indonesia karena memandang Serial Pulau Plastik sangat menarik dan informatif.
Dia mengatakan, film Serial Pulau Plastik mendapatkan sambutan yang hangat dari para penonton yang semuanya berasal dari Jerman ketika film itu diputar selama seharian penuh, ada 69 penonton Serial Pulau Plastik. Bahkan, dia mengaku menerima sejumlah surat elektronik dari para penonton yang menyatakan apresiasinya atas pemutaran film serial tersebut.
Birgit menuturkan, film tersebut adalah film ke-17 sejak program Cinema Indonesia pertama kali diluncurkan. Serial Pulau Plastik adalah film Sinema Indonesia terakhir yang diputar secara daring. Dia berharap rencana RBI Berlin untuk kembali menayangakan Cinema Indonesia di gedung bioskop bisa terlaksana. (Nur Widiyanto)
Sumber berita : https://www.kemdikbud.go.id, Publisher : Nurjolis/Andik