Kemendikbudristek Memberikan Penghargaan Kepada Tokoh dan Tenaga Pemugar Candi Borobudur (1973-1983)
Berita Populer
- Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2023
- Surat Edaran Sesjen Penggunaan Logo Merdeka Belajar
- Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023
- SE Sesjen tentang Penggunaan Logo Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Kemendikbudristek
- Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2022
Berita Terkait
- Tunjangan Guru Tetap Terjamin Pada RUU Sisdiknas0
- Lantik Pejabat, Mendikbudristek Tekankan Keberlanjutan Gotong Royong dan Kolaborasi Antar Sektor0
- Delegasi Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Kebudayaan Tanam Puluhan Benih Pohon Warisan Budaya0
- Kemendikbudristek Beri Kesempatan Calon Guru Ikut Seleksi PPG Prajabatan Dua Kali0
- Mendikbudristek: Pemerintah Transparan dan Libatkan Publik dalam Penyusunan RUU Sisdiknas0
Borobudur - Magelang, 14 September 2022 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan apresiasi kepada para tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur atas sumbangsihnya dengan wujud prasasti yang mencantumkan nama-nama tokoh dan pemugar Candi Borobudur. Prasasti ini ditandatangani langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim (13/9).
“Beberapa hari ini saya mendengar banyak pujian dari delegasi negara-negara G20 dengan pengalaman mereka di Borobudur. Dan semua itu adalah kerja keras Bapak dan Ibu dalam memugar Candi Borobudur pada tahun 1973-1983, sehingga kita dapat menyaksikan kemegahannya seperti sekarang. Prasasti ini sebagai catatan sejarah, agar dapat diingat serta menjadi penyemangat bagi generasi penerus untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur kita,” ungkap Nadiem saat penandatangan prasasti.
Pemugaran Candi Borobudur pertama kali dilakukan pada tahun 1965 dan sempat terhenti. Kemudian pada tahun 1973 menjadi titik terang bagi kelanjutan pemugaran Candi Borobudur. Dengan dukungan penggalangan dana oleh UNESCO dan negara-negara sahabat, pada tanggal 10 Agustus 1973 pemugaran ke II Candi Borobudur secara resmi dimulai, hingga akhirnya dinyatakan selesai pada 23 Februari 1983. Semangat gotong royong global untuk pemulihan sektor kebudayaan ini jugalah yang didorong oleh Kemendikbudristek dalam Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM).
Perwakilan pemugar Candi Borobudur Dr. I Gusti Ngurah Anom mengungkapkan terima kasih atas perhatian pemerintah. “Tapi harus diingat bukan kami yang berjasa, kami hanya bertugas melakukan kewajiban sebagai anak bangsa, sehingga hasilnya dapat dilihat dunia”. Selain itu Anom juga mengingatkan bahwa jangan hanya candinya saja yang dikagumi, tetapi juga teknologi dan metode pemugaran Candi Borobudur harus bisa dikagumi bangsa lain.
Sejalan dengan pelaksanaan G20 bidang Kebudayaan yang mengangkat tema Culture For Sustainable Living, Kebudayaan untuk Hidup Berkelanjutan, prasasti ini sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa, dedikasi dan pengetahuan para pemugar Candi Borobudur untuk dapat menjadi inspirasi generasi berikutnya. Terdapat 698 nama tokoh dan tenaga pemugar Candi Borobudur terukir pada prasasti yang terbuat dari bahan batu andesit kombinasi marmer ini. “Dengan diresmikan prasasti ini, semoga yang kita cita-citakan dari pelaksanaan G20 ini yakni sebagai jalan menuju kehidupan berkelanjutan dapat terwujud demi Indonesia tangguh dengan ragam budayanya,” tutup Nadiem.
Sumber berita https://www.kemdikbud.go.id